SEMUA makhluk hidup memerlukan istirahat setelah melakukan aktivitas/ kegiatan. Karena aktivitas tersebut menggunakan jaringan sel hidup, sehingga akan timbul kerusakan pada jaringan tersebut, karenanya makhluk hidup perlu istirahat untuk memperbaiki kerusakan yang dimaksud.
Mengenai tidur ini, tidak ada aturan kaku dan ketat yang diberlakukan, karena istirahat tidur ini tergantung pada usia, jenis pekerjaan, temperamen setiap individu. Bayi dan anak-anak memerlukan tidur lebih banyak dibandingkan orang dewasa.Pada orang-orang yang sudah berumur sebenarnya lebih memerlukan istirahat daripada tidur yang sebenarnya. Selama berbaring mereka lebih banyak menggunakan waktu untuk mengubah-ubah posisi berbaringnya saja. Orang yang bekerja dengan menggunakan otak/pikirannya memerlukan lebih banyak tidur dibandingkan dengan orang yang bekerja dengan fisiknya. Sebagai suatu ukuran, orang dewasa yang sehat dan banyak bekerja dengan otak/pikiran seyogianya tidur selama tujuh jam. Malam hari adalah waktu terbaik untuk tidur. Hal ini bukanlah masalah kebiasaan saja bahwa orang-orang yang bekerja pada siang hari akan tidur pada malam hari, namun secara alamiah terlihat bahwa siang hari lebih cocok untuk bekerja dan waktu malam digunakan untuk beristirahat/tidur.
Tidur mempengaruhi metabolisme tubuh dan merangsang daya asimilasi. Itulah sebabnya jika tidur berlama-lama malah tidak sehat, karena tubuh kita menyerap/ mengasimilasi limbah dan uap-uap kotor lagi, sehingga jika kita tidur kelamaan maka akibatnya kita bukan menjadi segar bersemangat tetapi malah loyo. Disarankan untuk menata selang-selang (periode) aktivitas dan istirahat menjadi lebih pendek. Contoh yang terbaik adalah apa yang dilakukan oleh Rasulullah Muhammad SAW, beliau biasanya pergi tidur tidak terlalu malam kemudian bangun beberapa saat setelah lewat tengah malam untuk melakukan salat tahajud, besoknya beberapa saat menjelang tengah hari beliau tidur sejenak.
Secara ilmiah pun beberapa penelitian telah membuktikan, kurang tidur atau justru kebanyakan tidur, ternyata berisiko terhadap kesehatan jantung. Demikian terungkap dari hasil penelitian yang melibatkan 72.000 orang perawat sebagai samplingnya Wanita yang tidur kurang dari 5 jam setiap malamnya, ternyata memiliki risiko lebih tinggi 39% terkena penyakit jantung dibandingkan dengan perempuan yang tidur 8 jam. Sedangkan, wanita yang tidur kurang dari 6 jam memiliki risiko lebih tinggi 18% terkena sumbatan arteri.
Sedangkan orang yang tidur sembilan jam atau lebih, diperkirakan memiliki risiko lebih tinggi 37% terkena penyakit jantung. "Masyarakat seharusnya mulai berpikir bahwa jumlah jam tidur yang cukup bukanlah suatu yang berlebihan, namun sebagai gaya hidup sehat," ujar Dr. Najib Ayas, spesialis kelainan tidur lulusan Harvard, yang kini bekerja di Brigham dan rumah sakit (RS) wanita di Boston, yang juga merupakan lokasi penelitiannya seperti dikutip kantor berita AP.
Dalam hasil penelitian yang dipublikasikan Senin lalu di Mondays Archives of Internal Medicine diketahui bahwa satu dari tiga orang AS tidur terlalu banyak. Diperkirakan pula, hasil penelitian ini juga berlaku untuk kaum pria.
Posisi tidur yang baik
Tidur berbaring dengan posisi telentang adalah kurang sehat, karena menekan atau menyesakkan tulang punggung, bahkan kadangkala bisa menyebabkan kita ingin ke toilet/WC, juga tidur tengkurap atau menelungkup tidak praktis untuk pernapasan. Banyak tidur pada sisi kiri badan (menghadap ke kiri) bisa mengganggu kesehatan kita, karena menghimpit jantung sehingga sirkulasi darah terganggu dan mengurangi pasokan darah ke otak. Jika ini terjadi kita akan mengalami mimpi-mimpi sedih memilukan, mimpi buruk/seram (nightmares), bahkan berjalan dalam keadaan tidur (somnabulisme). Posisi tidur terbaik menurut sains adalah pada sisi kanan tubuh (menghadap ke kanan). Fakta ini telah diuji melalui riset medis modern yang panjang untuk membuktikan kebenaran ajaran Islam yang berkualitas wahyu, sebagaimana Rasulullah Muhammad SAW menganjurkan kepada para pengikut beliau untuk tidur berbaring pada sisi badan bagian kanan. Dalam posisi tidur diusahakan agar kepala menghadap ke Utara dan kaki mengarah ke Selatan, sehingga tubuh tidak menolak arus/medan magnet konstan mengaliri sekujur tubuh dari kutub magnetik Utara menuju ke Selatan dan 'terhubung' lancar ke sistem syaraf kita.
Perlu diketahui dan diingat sehubungan dengan fenomena tidur ini, yaitu jika terdapat suatu keinginan, niat, ide di dalam pikiran kita sebelum tidur, maka hal-hal tersebut secara laten mengendap di dalam alam bawah sadar kita sepanjang malam dan tanpa disadari akan mempengaruhi pikiran dan tindakan kita. Sebagai contoh, jika seorang anak kecil tertidur dalam keadaan menangis, maka pada umumnya saat anak itu bangun dia akan menangis lagi. Selanjutnya, jika seorang bayi jatuh tertidur ketika sedang menyedot susu, ia juga akan membuat gerakan yang serupa ketika terbangun. Oleh sebab itu, kita dianjurkan mengarahkan perhatian kita sebelum tidur pada hal-hal yang berhubungan dengan moral dan spiritual.
Rasulullah Muhammad Saw menyuruh kaum Muslim untuk membaca dan merenungkan ayat-ayat Alquran, yaitu ayat kursi dan tiga surat terakhir dari Alquran sebelum tidur. Ayat-ayat tersebut tidak untuk diucapkan seperti jampi-jampi atau mantera. Sebagaimana diketahui, ayat-ayat tersebut banyak berbicara mengenai keagungan dan keindahan sifat-sifat Tuhan, dan hal ini akan memberikan kesan yang dalam serta kuat di alam pikiran kita. Merenungkan sifat-sifat ketuhanan tersebut akan membersihkan dan meninggikan rohani serta mendapat perlindungan Allah Swt terhadap segala godaan setan dan hal-hal yang merugikan. Praktik seperti ini jika kita laksanakan dengan baik akan menjadi sumber yang besar bagi kekuatan moral. Tidak dianjurkan langsung tidur setelah makan malam. Ada pepatah lama mengatakan: "Berjalanlah sejauh 1 mil setelah makan malam, raihlah kebaikan untuk selamanya". Islam juga menganjurkan kita agar secara khusus menjalankan salat Isya berjamaah di masjid. Perintah ini baik bagi jiwa maupun raga.
Sulit tidur atau tidur dengan kualitas yang buruk sering juga menjadi penyebab penyakit saraf atau penyakit jiwa. Oleh sebab itu penting sekali untuk mendapatkan istirahat yang baik di malam hari. Sulit tidur bisa diatasi dengan suatu niat untuk tidur. Dan untuk dapat membantu Anda mendapatkan tidur malam yang baik. Berikut 10 langkah yang dapat Anda lakukan.
- Mandi air hangat.
"Mandi air hangat sebelum tidur dapat membantu tidur," ungkap Paul Martin, penulis buku baru Counting Sleep.
- Tetap pada waktu tidur yang sama.
Para ahli tidur yakin pergi ke tempat tidur dan bangun pada waktu yang sama secara teratur adalah penting bagi tidur sehat.
- Minum susu hangat sebelum tidur.
Minum susu hangat dapat mendorong kantuk karena susu mengandung unsur pendorong kantuk. - Hindari minum terlalu banyak alkohol.
- Membeli tempat tidur baru.
Jika tempat tidur Anda lebih dari 10 tahun, pertimbangkan untuk menggantinya. Struktur tempat tidur akan memburuk sampai 70 persen yang menyebabkan gangguan tidur dan kemungkinan merusak tulang belakang.
- Hubungan seks.
Jika Anda stres, khawatir, atau hanya tidak bisa tidur, lakukan hubungan seks. Ada bukti ilmiah yang kuat, orgasme mendorong mengeluarkan endorphins, suatu kimia yang dikeluarkan otak yang bertindak sebagai painkiller efektif.
- Cobalah membaca novel.
- Menulis tugas-tugas besok hari.
Dibading Anda menghabiskan malam hari mengkhwatirkan tugas besok hari, sebaiknya menulis daftar tugas dalam pikiran, sehingga otak mampu untuk istirahat di malam hari. Ini mencegah otak aktif dan menghentikan kekhwatiran sepanjang malam.
- Hindari makan sebelum tidur.
Makan di larut malam dapat merangsang pencernaan, membuat Anda terjaga sepanjang malam. Menutut Paul Martin pencernaan dapat meningkatkan temperatur tubuh dan membuat tubuh dan otak bekerja.
- Tidur di ruangan gelap dan tenang.
Untuk menjamin tidur malam yang panjang dan tidak terganggu, cobalah tidur di tempat gelap atau dengan lampu yang tidak terlalu terang karena hormon tidur akan dikeluarkan otak selama berjam-jam di kegelapan sekalipun Anda tengah terjaga. (Herni Andriani, S.Pd./berbagai sumber)***
Anda gemuk? kalau malam tidur sajalah....
Mungkin Anda tertawa membaca judul di atas.
Masak sih? Bukankah banyak tidur justru bikin badan jadi melar?
Jawabannya, "Tidak!"
Menurut hasil studi teranyar, kalau Anda cukup tidur di malam hari, justru menyelamatkan Anda dari kegemukan.
Kalau saat ini Anda gemuk, coba ingat-ingat dulu, jangan-jangan selama ini kurang tidur. Di waktu tidur, tubuh kita justru membakar sejumlah kalori. Jadi ya semakin lama Anda tidur lebih banyak lagi kalori yang dibakar. Karenanya, Anda dianjurkan memiliki pola tidur yang baik di malam hari. Paling tidak cara ini bisa membuat Anda tidak cepat gemuk.
Studi yang dilakukan para ilmuwan dari The Columbia University menemukan: Mereka yang tidur selama 4 jam atau kurang di malam hari, 73 persen berpeluang jadi gemuk. Yang tidur 5 jam sehari, peluangnya 50 persen menderita kegemukan. Sementara yang tidur 6 jam sehari, peluangnya lebih kecil yakni 23%.
Melihat hasil tadi, mereka yang tidur kurang dari empat jam sehari adalah golongan yang paling berisiko menderita obesitas.
Mengapa ya?
Tim peneliti dari the Mailman School of Public Health and the Obesity Research Center di Columbia mengamati perilaku 18.000 orang, berusia 32 sampai 59, yang berpartisipasi dalam survei the National Health and Nutrition Examination periode 1980-an.
Hasilnya,
Jika tidak tidur di malam hari, kita biasanya lebih suka nongkrong di depan televisi atau komputer. Selanjutnya bisa ditebak, sambil nonton atau memelototi komputer kita cenderung mengonsumsi makanan lebih banyak atawa ngemil.
"Jika seseorang terjaga dalam waktu lama, mereka cenderung makan banyak," kata Dr Stephen Heymsfield yang terlibat dalam penelitian ini.
Tak hanya itu, penelitian menunjukkan pula, kurang tidur berhubungan dengan berkurangnya kadar hormon leptin. Hormon yang mengatur nafsu makan, berat badan, dan melaporkan pada otak berapa banyak cadangan makanan yang tersedia dalam tubuh.
Selain hormon leptin, kadar hormon grehlin yang fungsinya merangsang nafsu makan, ditemukan meningkat pada orang-orang yang kurang tidur.
Hasil penelitian ini diamini Dr. David Haslam dari National Obesity Forum. Dikatakannya, selain faktor depresi, aktivitas fisik, konsumsi alkohol, tingkat pendidikan, umur dan jenis kelamin, kurang tidur jelas ikut memicu terjadinya kegemukan.
Ia yakin kuncinya adalah: kalau tidak tidur, kita lebih suka berada di depan komputer atau televisi, kemudian makan. Selain itu, stres yang merupakan pengaruh dari pola tidur, diketahui mempengaruhi pula kadar hormon dalam tubuh.(lbk/BBC)
Sumber : kompas.com
Mengenai tidur ini, tidak ada aturan kaku dan ketat yang diberlakukan, karena istirahat tidur ini tergantung pada usia, jenis pekerjaan, temperamen setiap individu. Bayi dan anak-anak memerlukan tidur lebih banyak dibandingkan orang dewasa.Pada orang-orang yang sudah berumur sebenarnya lebih memerlukan istirahat daripada tidur yang sebenarnya. Selama berbaring mereka lebih banyak menggunakan waktu untuk mengubah-ubah posisi berbaringnya saja. Orang yang bekerja dengan menggunakan otak/pikirannya memerlukan lebih banyak tidur dibandingkan dengan orang yang bekerja dengan fisiknya. Sebagai suatu ukuran, orang dewasa yang sehat dan banyak bekerja dengan otak/pikiran seyogianya tidur selama tujuh jam. Malam hari adalah waktu terbaik untuk tidur. Hal ini bukanlah masalah kebiasaan saja bahwa orang-orang yang bekerja pada siang hari akan tidur pada malam hari, namun secara alamiah terlihat bahwa siang hari lebih cocok untuk bekerja dan waktu malam digunakan untuk beristirahat/tidur.
Tidur mempengaruhi metabolisme tubuh dan merangsang daya asimilasi. Itulah sebabnya jika tidur berlama-lama malah tidak sehat, karena tubuh kita menyerap/ mengasimilasi limbah dan uap-uap kotor lagi, sehingga jika kita tidur kelamaan maka akibatnya kita bukan menjadi segar bersemangat tetapi malah loyo. Disarankan untuk menata selang-selang (periode) aktivitas dan istirahat menjadi lebih pendek. Contoh yang terbaik adalah apa yang dilakukan oleh Rasulullah Muhammad SAW, beliau biasanya pergi tidur tidak terlalu malam kemudian bangun beberapa saat setelah lewat tengah malam untuk melakukan salat tahajud, besoknya beberapa saat menjelang tengah hari beliau tidur sejenak.
Secara ilmiah pun beberapa penelitian telah membuktikan, kurang tidur atau justru kebanyakan tidur, ternyata berisiko terhadap kesehatan jantung. Demikian terungkap dari hasil penelitian yang melibatkan 72.000 orang perawat sebagai samplingnya Wanita yang tidur kurang dari 5 jam setiap malamnya, ternyata memiliki risiko lebih tinggi 39% terkena penyakit jantung dibandingkan dengan perempuan yang tidur 8 jam. Sedangkan, wanita yang tidur kurang dari 6 jam memiliki risiko lebih tinggi 18% terkena sumbatan arteri.
Sedangkan orang yang tidur sembilan jam atau lebih, diperkirakan memiliki risiko lebih tinggi 37% terkena penyakit jantung. "Masyarakat seharusnya mulai berpikir bahwa jumlah jam tidur yang cukup bukanlah suatu yang berlebihan, namun sebagai gaya hidup sehat," ujar Dr. Najib Ayas, spesialis kelainan tidur lulusan Harvard, yang kini bekerja di Brigham dan rumah sakit (RS) wanita di Boston, yang juga merupakan lokasi penelitiannya seperti dikutip kantor berita AP.
Dalam hasil penelitian yang dipublikasikan Senin lalu di Mondays Archives of Internal Medicine diketahui bahwa satu dari tiga orang AS tidur terlalu banyak. Diperkirakan pula, hasil penelitian ini juga berlaku untuk kaum pria.
Posisi tidur yang baik
Tidur berbaring dengan posisi telentang adalah kurang sehat, karena menekan atau menyesakkan tulang punggung, bahkan kadangkala bisa menyebabkan kita ingin ke toilet/WC, juga tidur tengkurap atau menelungkup tidak praktis untuk pernapasan. Banyak tidur pada sisi kiri badan (menghadap ke kiri) bisa mengganggu kesehatan kita, karena menghimpit jantung sehingga sirkulasi darah terganggu dan mengurangi pasokan darah ke otak. Jika ini terjadi kita akan mengalami mimpi-mimpi sedih memilukan, mimpi buruk/seram (nightmares), bahkan berjalan dalam keadaan tidur (somnabulisme). Posisi tidur terbaik menurut sains adalah pada sisi kanan tubuh (menghadap ke kanan). Fakta ini telah diuji melalui riset medis modern yang panjang untuk membuktikan kebenaran ajaran Islam yang berkualitas wahyu, sebagaimana Rasulullah Muhammad SAW menganjurkan kepada para pengikut beliau untuk tidur berbaring pada sisi badan bagian kanan. Dalam posisi tidur diusahakan agar kepala menghadap ke Utara dan kaki mengarah ke Selatan, sehingga tubuh tidak menolak arus/medan magnet konstan mengaliri sekujur tubuh dari kutub magnetik Utara menuju ke Selatan dan 'terhubung' lancar ke sistem syaraf kita.
Perlu diketahui dan diingat sehubungan dengan fenomena tidur ini, yaitu jika terdapat suatu keinginan, niat, ide di dalam pikiran kita sebelum tidur, maka hal-hal tersebut secara laten mengendap di dalam alam bawah sadar kita sepanjang malam dan tanpa disadari akan mempengaruhi pikiran dan tindakan kita. Sebagai contoh, jika seorang anak kecil tertidur dalam keadaan menangis, maka pada umumnya saat anak itu bangun dia akan menangis lagi. Selanjutnya, jika seorang bayi jatuh tertidur ketika sedang menyedot susu, ia juga akan membuat gerakan yang serupa ketika terbangun. Oleh sebab itu, kita dianjurkan mengarahkan perhatian kita sebelum tidur pada hal-hal yang berhubungan dengan moral dan spiritual.
Rasulullah Muhammad Saw menyuruh kaum Muslim untuk membaca dan merenungkan ayat-ayat Alquran, yaitu ayat kursi dan tiga surat terakhir dari Alquran sebelum tidur. Ayat-ayat tersebut tidak untuk diucapkan seperti jampi-jampi atau mantera. Sebagaimana diketahui, ayat-ayat tersebut banyak berbicara mengenai keagungan dan keindahan sifat-sifat Tuhan, dan hal ini akan memberikan kesan yang dalam serta kuat di alam pikiran kita. Merenungkan sifat-sifat ketuhanan tersebut akan membersihkan dan meninggikan rohani serta mendapat perlindungan Allah Swt terhadap segala godaan setan dan hal-hal yang merugikan. Praktik seperti ini jika kita laksanakan dengan baik akan menjadi sumber yang besar bagi kekuatan moral. Tidak dianjurkan langsung tidur setelah makan malam. Ada pepatah lama mengatakan: "Berjalanlah sejauh 1 mil setelah makan malam, raihlah kebaikan untuk selamanya". Islam juga menganjurkan kita agar secara khusus menjalankan salat Isya berjamaah di masjid. Perintah ini baik bagi jiwa maupun raga.
Sulit tidur atau tidur dengan kualitas yang buruk sering juga menjadi penyebab penyakit saraf atau penyakit jiwa. Oleh sebab itu penting sekali untuk mendapatkan istirahat yang baik di malam hari. Sulit tidur bisa diatasi dengan suatu niat untuk tidur. Dan untuk dapat membantu Anda mendapatkan tidur malam yang baik. Berikut 10 langkah yang dapat Anda lakukan.
- Mandi air hangat.
"Mandi air hangat sebelum tidur dapat membantu tidur," ungkap Paul Martin, penulis buku baru Counting Sleep.
- Tetap pada waktu tidur yang sama.
Para ahli tidur yakin pergi ke tempat tidur dan bangun pada waktu yang sama secara teratur adalah penting bagi tidur sehat.
- Minum susu hangat sebelum tidur.
Minum susu hangat dapat mendorong kantuk karena susu mengandung unsur pendorong kantuk. - Hindari minum terlalu banyak alkohol.
- Membeli tempat tidur baru.
Jika tempat tidur Anda lebih dari 10 tahun, pertimbangkan untuk menggantinya. Struktur tempat tidur akan memburuk sampai 70 persen yang menyebabkan gangguan tidur dan kemungkinan merusak tulang belakang.
- Hubungan seks.
Jika Anda stres, khawatir, atau hanya tidak bisa tidur, lakukan hubungan seks. Ada bukti ilmiah yang kuat, orgasme mendorong mengeluarkan endorphins, suatu kimia yang dikeluarkan otak yang bertindak sebagai painkiller efektif.
- Cobalah membaca novel.
- Menulis tugas-tugas besok hari.
Dibading Anda menghabiskan malam hari mengkhwatirkan tugas besok hari, sebaiknya menulis daftar tugas dalam pikiran, sehingga otak mampu untuk istirahat di malam hari. Ini mencegah otak aktif dan menghentikan kekhwatiran sepanjang malam.
- Hindari makan sebelum tidur.
Makan di larut malam dapat merangsang pencernaan, membuat Anda terjaga sepanjang malam. Menutut Paul Martin pencernaan dapat meningkatkan temperatur tubuh dan membuat tubuh dan otak bekerja.
- Tidur di ruangan gelap dan tenang.
Untuk menjamin tidur malam yang panjang dan tidak terganggu, cobalah tidur di tempat gelap atau dengan lampu yang tidak terlalu terang karena hormon tidur akan dikeluarkan otak selama berjam-jam di kegelapan sekalipun Anda tengah terjaga. (Herni Andriani, S.Pd./berbagai sumber)***
Anda gemuk? kalau malam tidur sajalah....
Mungkin Anda tertawa membaca judul di atas.
Masak sih? Bukankah banyak tidur justru bikin badan jadi melar?
Jawabannya, "Tidak!"
Menurut hasil studi teranyar, kalau Anda cukup tidur di malam hari, justru menyelamatkan Anda dari kegemukan.
Kalau saat ini Anda gemuk, coba ingat-ingat dulu, jangan-jangan selama ini kurang tidur. Di waktu tidur, tubuh kita justru membakar sejumlah kalori. Jadi ya semakin lama Anda tidur lebih banyak lagi kalori yang dibakar. Karenanya, Anda dianjurkan memiliki pola tidur yang baik di malam hari. Paling tidak cara ini bisa membuat Anda tidak cepat gemuk.
Studi yang dilakukan para ilmuwan dari The Columbia University menemukan: Mereka yang tidur selama 4 jam atau kurang di malam hari, 73 persen berpeluang jadi gemuk. Yang tidur 5 jam sehari, peluangnya 50 persen menderita kegemukan. Sementara yang tidur 6 jam sehari, peluangnya lebih kecil yakni 23%.
Melihat hasil tadi, mereka yang tidur kurang dari empat jam sehari adalah golongan yang paling berisiko menderita obesitas.
Mengapa ya?
Tim peneliti dari the Mailman School of Public Health and the Obesity Research Center di Columbia mengamati perilaku 18.000 orang, berusia 32 sampai 59, yang berpartisipasi dalam survei the National Health and Nutrition Examination periode 1980-an.
Hasilnya,
Jika tidak tidur di malam hari, kita biasanya lebih suka nongkrong di depan televisi atau komputer. Selanjutnya bisa ditebak, sambil nonton atau memelototi komputer kita cenderung mengonsumsi makanan lebih banyak atawa ngemil.
"Jika seseorang terjaga dalam waktu lama, mereka cenderung makan banyak," kata Dr Stephen Heymsfield yang terlibat dalam penelitian ini.
Tak hanya itu, penelitian menunjukkan pula, kurang tidur berhubungan dengan berkurangnya kadar hormon leptin. Hormon yang mengatur nafsu makan, berat badan, dan melaporkan pada otak berapa banyak cadangan makanan yang tersedia dalam tubuh.
Selain hormon leptin, kadar hormon grehlin yang fungsinya merangsang nafsu makan, ditemukan meningkat pada orang-orang yang kurang tidur.
Hasil penelitian ini diamini Dr. David Haslam dari National Obesity Forum. Dikatakannya, selain faktor depresi, aktivitas fisik, konsumsi alkohol, tingkat pendidikan, umur dan jenis kelamin, kurang tidur jelas ikut memicu terjadinya kegemukan.
Ia yakin kuncinya adalah: kalau tidak tidur, kita lebih suka berada di depan komputer atau televisi, kemudian makan. Selain itu, stres yang merupakan pengaruh dari pola tidur, diketahui mempengaruhi pula kadar hormon dalam tubuh.(lbk/BBC)
Sumber : kompas.com
Title : Dampak dan Pengaruh Tidur terhadap Kesehatan
Description : SEMUA makhluk hidup memerlukan istirahat setelah melakukan aktivitas/ kegiatan. Karena aktivitas tersebut menggunakan jaringan sel hidup, se...
Description : SEMUA makhluk hidup memerlukan istirahat setelah melakukan aktivitas/ kegiatan. Karena aktivitas tersebut menggunakan jaringan sel hidup, se...
Bagus infonya!
ReplyDelete